Apa itu FOSAD?
Forum Sastrawan Deli Serdang (FOSAD) adalah komunitas terbuka yang menaungi berbagai kalangan: sastrawan, seniman, pemuda, ibu rumah tangga, pelajar, bahkan aparat TNI/Polri, untuk berkumpul, berkarya, dan mengapresiasi sastra Indonesia.
Sejarah Kami:
Deklarasi berdiri: 28 Oktober 2018 di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis.
Diresmikan melalui kegiatan baca puisi massal bertema "Dari Desa Sena Menggugah Ke-Indonesiaan Kita".
Sejak itu, FOSAD konsisten mengadakan berbagai kegiatan seni dan sastra di berbagai wilayah.
FOSAD adalah lentera kecil yang menyalakan api besar semangat sastra di masyarakat
Sejak awal berdirinya, FOSAD terus berjalan meski tertatih-tatih, menggelar kegiatan sastra di berbagai daerah, menerbitkan buku puisi, memproduksi film pendek, dan menggelar diskusi serta panggung seni rakyat. Dukungan dari berbagai komunitas, sekolah, sanggar seni, hingga aparat pemerintah memberi nafas panjang bagi keberlangsungan FOSAD.
Beberapa tonggak penting dalam sejarah FOSAD:
📌 HUT ke-2 (2019)
Gelaran “Perempuan Dusun Baca Puisi”, sebuah panggung puisi inklusif yang mendorong partisipasi ibu-ibu desa.
Dimeriahkan kasidah, marhaban, dan pertunjukan tari serta monolog dari sanggar seni.
Peluncuran buku puisi “Ledakan Detik” karya penyair Tsi Taura.
Dihadiri tokoh-tokoh penting dari desa hingga nasional, seperti perwakilan Polsek Batangkuis, Dinas Kebudayaan, dan komunitas seniman dari berbagai kota.
📌 HUT ke-3 (2021)
Diselenggarakan bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan pembacaan “Sirah Nabawiyah” dan “Khutbah Terakhir” oleh seniman dan guru-guru.
Acara ditutup dengan pembacaan puisi bebas dan diskusi ringan sambil menyantap singkong goreng dan kopi.
📌 Tahun ke-4 hingga ke-6
Masa duka dan refleksi. Kepergian para tokoh dan penggerak Fosad seperti Mihar Harahap (Ketua), Mahyuddin Lubis (Bendahara), Karahayon Suminar, Damiri Mahmud, dan Tsi Taura meninggalkan kekosongan.
Namun, semangat tidak padam. Dipimpin oleh S. Satya Dharma, Fosad tetap melanjutkan aktivitas penerbitan dan kegiatan sastra, meskipun dalam kondisi sangat terbatas.
VISI
MISI
Menjadi ruang kreativitas sastra rakyat, memperkaya literasi bangsa dari akar budaya lokal.
Menumbuhkan kecintaan terhadap sastra di kalangan masyarakat.
Meningkatkan apresiasi dan produksi karya sastra lokal.
Membina jaringan komunitas sastra dari desa ke kota.
Mengintegrasikan sastra dalam berbagai aspek kehidupan sosial.